Sunarti adalah salah satu eks-TKW klampisan yang mementingkan pendidikan anak. Menurut suaminya, biaya pendidikan yang mahal menjadi alasan utama mereka belum memiliki rumah hingga saat ini.
Pengalaman pertama Narti menjadi TKW di negara Yordania: pernah dilempari botol, dipukul, hingga ditelanjangi majikan perempuan karena dituduh mencuri cincin emas.
Negara berikutnya tempat Narti bekerja adalah Taiwan. Ia bekerja di kuil, mengurus seorang biksu tua perempuan. Dari Buddhisme, ia belajar banyak tentang toleransi dan menjadi seorang vegetarian.
Kisah Narti di dua negara tersebut memunculkan situasi paradoks. Kekerasan dan toleransi menjadi dua fenomena yang saling dipantulkan dalam performance rekonstruksi kejadian perkara.